KEMAMPUAN DECODING DAN ENCODING PESERTA DIDIK DALAM HASIL KARYA SENI MENGGUNAKAN MEDIA PHOTO STORY

Nurul Hidayah; Sri Nurlina; Prihantini

doi:10.33578/

Authors

Nurul Hidayah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Jawa Barat, Indonesia Author
Sri Nurlina Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Jawa Barat, Indonesia Author
Prihantini Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Jawa Barat, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.33578/

Keywords:

decoding and encoding, visual literacy, fine art learning, photo stories

Abstract

This research reports the problem that comes when art and culture learning subjects are related to drawing activities as a task given by educators for students, which makes a picture artwork with the determined theme, and then the results of the artwork are only collected without follow-up. It is due to the students’ low visual literacy. The research is conducted to determine students' visual literacy skills through visual thinking (encoding) and meaning reconstruction (decoding) in capturing photo story objects. The research method used is a descriptive analysis method with a qualitative research design. The research object is the high-grade students of SDN Sukasari. The instrument is an open questionnaire in the form of questions summarized in a google form and indicator sheet of visual literacy. Based on the research results and analysis, students' visual literacy skills through visual thinking (encoding) and meaning reconstruction (decoding) in capturing illustrated story objects have been seen and implementation for most students has been based on the indicators of visual literacy.

References

Abbas, M. S., & Suyanto. (2001). Wajah dan dinamika pendidikan siswa bangsa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Abidin, Y., Mulyati, T., & Yunansah, H. (2017). Pembelajaran literasi: Strategi meningkatkan kemampuan literasi matematika, sains, membaca, dan menulis. Jakarta: Bumi Aksara.

Agustina, K. B. (2014). Terapi cerita bergambar untuk mengurangi kesulitan dalam berkomunikasi pada seorang remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo (Skripsi). UIN Sunan Ampel Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/2022/

Akbar, P. S., & Usman, H. (2011). Metodologi penelitian sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Aminuddin, R. (2002). Metode pembelajaran pendidikan agama. Jakarta: Bumi Aksara.

Anam, K. (2016). Pembelajaran berbasis inkuiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Annisa, I. (2014). Relevansi kualitas media visual dan literasi visual siswa SMA pada konsep sistem pencernaan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ardianto, E. (2016). Metodologi penelitian untuk public relations. Bandung: Simbiosa.

Ardianto, Y. (2019). Memahami metode penelitian kualitatif. DJKN. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitatif.html

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arslan, R., & Nalinci, G. Z. (2014). Development of visual literacy level scale in higher education. TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, 13(2).

Arsyad, A. (2003). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, A. (2010). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Arsyad, A. (2016). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Avgerinou, M. D. (2009). Re-viewing visual literacy in the “bain d’images” era. Journal of Science Education, 53(2), 28–34.

Avgerinou, M. D., & Pettersson, R. (2011). Toward a cohesive theory of visual literacy. Journal of Visual Literacy, 30(2), 1–19.

Baker, L. (2015). How many words is a picture worth? Integrating visual literacy in language learning with photographs. American English. https://americanenglish.state.gov/englishteaching-forum

Cahyani, S. F. (2020). Studi literasi visual siswa sekolah dasar dalam penangkapan objek gambar (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Clay, M. M. (2001). Change over time in children literacy development. Portsmouth: Heinemann.

Cropanzano, R., & Mitchell, M. S. (2005). Social exchange theory: An interdisciplinary review. Journal of Management, 31, 874–900. https://doi.org/10.1177/0149206305279602

Faizah, D. U., dkk. (2016). Panduan gerakan literasi sekolah di sekolah dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hamalik, O. (2008). Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kencana, M. (2012). Multimedia: Konsep & aplikasi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Kharizmi, M. (2015). Kesulitan siswa sekolah dasar dalam meningkatkan kemampuan literasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(2), 11–20. http://jfkip.umuslim.ac.id/index.php/jupendas/article/view/233

Kustandi, C. (2013). Media pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Miarso, Y., dkk. (2011). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Muryasari, D. (2017). Pembinaan kreativitas melalui metode bercerita dalam pembelajaran melukis di Kelompok B1 TK Pembina Kecamatan Bantul (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/50826

Nana, S. S. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurannisaa, S. (2017). Menghadapi generasi visual: Literasi visual untuk menstimulasi kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran. Elementary School Journal Education, 1(2a), 48–59.

Ozkubat, S., & Ulutas, I. (2015). Development and validation of the Visual Literacy Inventory for Preschool Children. International Journal of Contemporary Applied Sciences, 2(6). https://www.researchgate.net/publication/292127601

Pettersson, R. (2001). Visual literacy in message design. https://www.researchgate.net/publication/281838511

Pratama, A. R. (2017). Hoax dan urgensi literasi visual. YouSure UGM. http://yousure.fisipol.ugm.ac.id/2017/03/14/bincang-muda-hoax-dan-urgensi-literasi-visual/

Riasari, E. (2016). Penerapan konsep kelas literasi visual terhadap keterampilan menulis deskripsi siswa tunarungu kelas IV di SLB (Skripsi). Universitas Negeri Surabaya.

Riddle, J. (2009). Engaging the eye generation: Visual literacy strategies for the K–5 classroom. USA: Stenhouse.

Rusman. (2017). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sadik, A. (2011). Improving pre-service teachers’ visual literacy through online photo-sharing applications. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 1, 31–36. https://doi.org/10.3991/ijet.v6i1.1360

Sadiman, A., dkk. (2009). Media pendidikan: Pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.

Sedayu, G. (2010). Merekam berbagai citra hidup dalam satu jiwa. http://fotografibergerak.wordpress.com/2010/07/02/

Sidhartani, S. (2016). Literasi visual sebagai dasar pemaknaan dalam apresiasi dan proses kreasi visual. Jurnal Desain, 3(3), 157–163.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russel, J. D. (2011). Teknologi pembelajaran dan media untuk belajar (A. Rahman, Trans.). Jakarta: Kencana.

Smaldino, S. E., Lowther, D. L., & Russel, J. D. (2011). Instructional technology & media for learning (Edisi 9). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Sudjana, N. (2009). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Velders, T., Vries, S., & Vaicaityte, L. (2006). Visual literacy and visual communication for global education. https://www.researchgate.net/publication/237290250

Victorian State Government Department of Education and Training. (2017). Close reading of an image using three levels of comprehension. http://www.education.vic.gov.au/

Wiyatasari, R., Suradi, & Marini. (2018). Peningkatan budaya literasi melalui media visual di kalangan siswa, remaja, dan dewasa di Kecamatan Wonokerto. Jurnal Harmoni, 2(2), 43–44. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/21729/14575

Yerlikaya, A., & Yerlikaya, M. (2016). Models usage in teaching astronomy and visual literacy. Participatory Educational Research (PER).

Zulfian, R. (2018). Analisis kemampuan literasi visual siswa dengan menggunakan media photo story (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.